Saturday, October 18, 2014

Kaki Cicak

Akhir-akhir ini Reka cerewetnya minta ampun, dengan temperamennya yang nggak sabaran bertolak belakang jauh ma Hikam, agak teliti+telaten, juga titen.


Sering aku capek dibuatnya, tapi itulah dia... Bagaimanapun, kami harus siap 24jam service, meski aku harus punya privasi waktu di saat menulis, tak boleh ada yang menggangguku. Seperti halnya ketika Reka main, tak boleh ku ganggu.

Entah apa yang ada dalam pikirannya, pertanyaan2 itu sering berhamburan begitu saja. Yang ku kira terlalu remeh untuk ditanyakan. Seperti tadi.

"Ummi, kakinya belalang ada berapa?"
yadou???? nggak pernah ngitung nduk... kalo nggak salah, kaki serangga tu ada tiga pasang ya, jadi enam, gitu ku jawab.
Lagi,
Di tengah seriusnya nonton Home alone, tiba2 matanya tertuju pada cicak yang merayap cepat.
"Ummi, kakinya cicak ada berapa?"
"Empat," jawabku
"kakinya mbak Reka juga empat" (katanya sambil merangkak petakilan gitu,)
"Itu bukan kaki, mbak Reka... tapi tangan"

Lagi,
"Ummi, cicak apa punya gigi??"
hweekk??? wa....???? "nggak pernah perhatikan mbak reka", pikirku
tapi ku pikir, karena dia makan nyamuk dan sejenis serangga lainnya jadi dia pasti punya gigi.
"Punya, kali mbak Reka...?"

Sore tadi, di saat aku lagi cepet beres2, lagi2 dia nyletuk di belakang sawah, ngubek2 air sawah yang kayaknya ada telor keong warna merah di situ.

"Itu telor apa, ummi?"
"Telor keong, kali mbak Reka" jawabku
"belum punya anak?"
"hnggg???" aku mengernyit + tertawa aneh
"Tuing!"
"Belum menetas, bukan beranak mbak reka..."

nggak tau kenapa, tiba2 dia berteriak keras.
"belum punya anak!!"
aduuu....???? ini penggunaan kosakatanya yang salah, apa jawabannya yang aneh??

Reka memang masih sering begitu, salah jawaban bisa marah, nggak tahu juga marah, tapi masalahnya yang ditanyain itu apa, kadanga aku juga nggak ngerti....

seperti kemarin dia bilang,
"ummi, kmearin yang lingkaran berwarna biru itu ketinggalan di tempat mbah ya?"
".......????"
"Lingkaran warna biru apa?"
"itu lho... yang lingkaran ada...(lupa aku ada bagian2 yang dia sebut"
sekali dua kali itu aku ditanya nggak ngeh, dia teriak sambil nggeram.
Hadeuuuhhh.... kalo dah begini, mending ni nggak pake berantem duluan.

Aku merasa puas banget kalo pertanyaan dia bisa aku jawab dengan panjang lebar, seperti.
Waktu itu dia lagi mau mandi, telanjang di depan kamar mandi lama banget.
Trnyata dia lagi neliti pusarnya (yang agak keluar).
"Ummi, ininya mbak reka kok begini...?"
"Ya emang begitu, pusar mbak Reka..."
"Tapi punya adik kok nggak?"

"Wadou?? piye ni jelasinnya? Bidannya motongnya begitu? pikirku. tapi daripada dia tanya yang aneh2 lagi, langsung aku komentari.
"Itu tu, waktu mbak Reka masih dalam perutnya ummi, makannya lewat situ"
dia bengong sambil mikir,
"Dulu kan mbak Reka masih segini (sambil kepalkan tanganku), belum ada kaki sama tangannya"
"tapi mbak reka kan ikutan makan makanan yang ummi makan" (bahasanya nggak sesimpel ini, agak belepotan kemarin aku)
"jadi lama-lama tambah besar dan keluar"
haha... untungnya nggak tanya, "keluarnya lewat mana?"

No comments:

Perkembangan Amira 2-3tahun

Ledakan perolehan kosa kata terjadi dalam waktu satu tahun belakangan pasca kecelakaan di tahun 2021 Maret 28. Yang sebenarnya d...