ada langkah2 yg harus q ambil.
Dia cocok berteman dg salah satu keponakan swamiku. Ya,meskipun dia perempuan.
Karena selama ini dia hanya mau berinteraksi hanya dengan anak laki/laki2 dewasa,kecuali sa emak dan kakaknya Reka.
Hehe... Masih ingat sekali ketika dia umur 2th nan aq ajak dia k pekalongan.
Kakakku yg gemes melihat Hikam pengen banget deketi dia,tapi blas...dia justru lari
"le,ini muhrimmu le!" tawa budhenya yg gagal deketi,apalagi cupit pipinya yg mbul2&matanya yg bulat. Sementara wajahnya selalu berseri riang kesana kemari.
Dan kini,setelah berbulan2 kami biasakan sabtu minggu ke Desa mbahny,akhirnya lumayan juga interaksinya dg anak2 kecil. Meskipun dia hanya mau main dg anak2d atas usia dia.
Tapi sekarang giliran badanku yg kian hari kian terkoyak rasa ngilu&capek luar biasa krn tiap sabtu minggu kami berempat harus boyong k tempat mbahnya,yg jaraknya satu jam dari rumah kami. Itu belum lagi dg jalanan bergelombang tak karuan.
Kalo dg kecepatan sedang bisa satu setengah jam.
Kadang malam,dg angin yg begitu kencang sering membuat kami flu,apalagi kalo hujan.
Sempat kami punya mobil,tapi rasanya tambah pusing. Karena hikam sering terjungkal ga karuan,dan kepalaku kian cenut2 ngatasi anak2 yg jadikan jok jadi perosotan,sementara gagang d atas pintu jadi ayunan.
Awal2 tenang juga kami pake motor,keduanya tenang.
Tapi begitu satu dua tahun nggak ada mobil,tekor juga tenagaku.
Untungnya satu,alhamdulillah tdk pernah sakit aneh2.
Dia cocok berteman dg salah satu keponakan swamiku. Ya,meskipun dia perempuan.
Karena selama ini dia hanya mau berinteraksi hanya dengan anak laki/laki2 dewasa,kecuali sa emak dan kakaknya Reka.
Hehe... Masih ingat sekali ketika dia umur 2th nan aq ajak dia k pekalongan.
Kakakku yg gemes melihat Hikam pengen banget deketi dia,tapi blas...dia justru lari
"le,ini muhrimmu le!" tawa budhenya yg gagal deketi,apalagi cupit pipinya yg mbul2&matanya yg bulat. Sementara wajahnya selalu berseri riang kesana kemari.
Dan kini,setelah berbulan2 kami biasakan sabtu minggu ke Desa mbahny,akhirnya lumayan juga interaksinya dg anak2 kecil. Meskipun dia hanya mau main dg anak2d atas usia dia.
Tapi sekarang giliran badanku yg kian hari kian terkoyak rasa ngilu&capek luar biasa krn tiap sabtu minggu kami berempat harus boyong k tempat mbahnya,yg jaraknya satu jam dari rumah kami. Itu belum lagi dg jalanan bergelombang tak karuan.
Kalo dg kecepatan sedang bisa satu setengah jam.
Kadang malam,dg angin yg begitu kencang sering membuat kami flu,apalagi kalo hujan.
Sempat kami punya mobil,tapi rasanya tambah pusing. Karena hikam sering terjungkal ga karuan,dan kepalaku kian cenut2 ngatasi anak2 yg jadikan jok jadi perosotan,sementara gagang d atas pintu jadi ayunan.
Awal2 tenang juga kami pake motor,keduanya tenang.
Tapi begitu satu dua tahun nggak ada mobil,tekor juga tenagaku.
Untungnya satu,alhamdulillah tdk pernah sakit aneh2.
No comments:
Post a Comment