Tuesday, February 2, 2016

Anakku Normal-normal saja

Akhir-akhir ini saya mulai lelah membaca artikel tentang perkembangan anak Gifted, apalagi artikel b.inggris. Karena kemungkinan terbesar, saya sendiri mengalami masalah dengan pemahaman sebuah teks, yang ngakibatkan gagal memahami seluruh isi teks meskipun semua artinya saya paham satu per satu.
Tiap kali membaca teks inggris, saya selalu melupakan kata-kata kecil yang seringkali saya anggap nggak penting. Meskipun saya sendiri sebenarnya sadar, tanpa kosa kata itu, makna akan kabur. Kata-kata itu antara lain will, still, the dan lain sebagainya. Begitu juga saya gagal memahami teks b. arab yang saya pelajari lebih dari 10 tahun.
Entah itu cara pengajaran guru yang buruk atau saya yang mengalami gangguan berbahasa? Meski begitu saya yang terkenal dengan keras kepala akan terus membacanya, biarpun saya nggak paham sama sekali. Terus dan terus...
Kembali berbicara soal Gifted, saya sendiri sebenarnya selalu berharap anak saya normal dan wajar seperti anak-anak pada umumnya. Karena siapapun orang tuanya pasti akan malu ketika si anak ditanya A jawabnya Z. Ditanya sekolah dimana jawabannya sesuatu yang dipikirannya (wayang). Nggak nyambung sama sekali. Lagipula Tantrum yang hebat selalu mengintai perjalanan kami selama ber HS. Nggak peduli seberapa ramainya tempat itu, seberapa kotornya tempat itu. Ia akan guling begitu saja begitu yang diinginkannya tidak dipenuhi. Saat-saat seperti ini sebenarnya sudah tahunan terjadi, dan sangat melelahkan.
Ditambah lagi anakku yang pertama memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, selalu berkomentar soal apapun, dimanapun, dan bagaimanapun. Ia juga suka protes dengan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan menurutnya. Nggak itu sedang mandi, makan, bahkan berkejar waktu sekalipun. Ia tetap nampak nyantai sekali dengan imajinasinya yang entah mendarat kemana.
Tiap orang tua selalu berharap anaknya cerdas, pintar dan baik. Namun tatkala Tuhan memberikan kecerdasan itu, tak sedikit orang tua yang mengeluhkan anak-anaknya ini sangat aneh. Karena tentu saja ia memiliki pemikiran yang berbeda dari ke umuman orang, apalagi orang dewasa yang sering berpikir tentang kemapanan akan sesuatu.
Dari runutan itulah saya sering menangis di sudut malam, di saat orang-orang telah terlelap ataupun bahkan di tengah kejaran waktu dan kerjaan rumah yang tak ada habisnya. Yang saya tangisi adalah "Betapa beratnya ternyata, ketika Anugrah itu diberikan kepadaku"
Mungkin jika ibu-ibu yang lain sibuk mencari para ahli untuk menterapi anak-anaknya, saya cenderung ada semacam tarikan kuat dari dalam diri saya sendiri untuk melihat seberapa detilnya tentang perilaku anak kita yang unik itu.
Ia adalah seorang manusia, Ya! manusia yang memiliki Rasa. Rasa ingin melakukan sesuatu (yang mana itu diluar kebiasaan orang pada umumnya).
Ditambah lagi dengan penderitaan saya selama menjadi anak-anak yang luar biasa berat. Itu adalah pengalaman berharga yang barangkali ini terulang dengan anak-anak.
Untuk itulah saya sering merasa ada bisikan hati yang bilang
"Dulu kamu diperlakukan tidak enak oleh saudara dan teman-temanmu" Lalu sekarang, apakah itu akan kamu biarkan bakal terjadi dengan Anak-anakmu?
Oh, di titik itu serasa saya ingin menjerit lebih keras.
Bayangkan saja jika kita belajar puluhan tahun, kerja keras mati-matian. Ditentang orang tua, diejek teman-teman, tiba-tiba cita-cita kita hanyut begitu saja karena tuntutan anak yang sepertiku, atau bahkan lebik kompleks masalahnya dariku dulu. Dalam hati sering sekali ingin protes pada Tuhan. Rasanya ini nggak adil.
Namun ketika melihat teman-temanku diseberang sana, begitu tamaknya saya dengan segala pemberian yang begitu banyak tapi masih selalu mengeluh dengan segala kekurangan karena ego.

Untuk itulah, saya selalu berharap anak-anakku baik-baik saja. Ia bisa tumbuh normal ala kadarnya orang kebanyakan dan mencapai cita-citanya. Tidak sepertiku yang berlari marathon, begitu jelang finish, tahu-tahu juri suruh ngulang dari awal.

No comments:

Perkembangan Amira 2-3tahun

Ledakan perolehan kosa kata terjadi dalam waktu satu tahun belakangan pasca kecelakaan di tahun 2021 Maret 28. Yang sebenarnya d...