Masa menjalani hukuman dengan pencabutan hak main bersama teman sekitar selama 2bulan itu agak terlihat kejam ya?
Tapi begitulah ia harus melewati konsekwensi ketika ia melanggar aturan dengan berbohong sudah menjalankan sholat, meskipun padahal belum.
2bulan kemarin kami benar2 lost control menjalankan aktivitas berproses belajar.
Yang terjadi anak wedok nyaris kehilangan kendali dari kami yg disibukkan dengan urusan pertukangan (benahi rumah) yg sy lakukan sendiri, sementara swami tetep pegang kendali dengan jarak jauh.
Dan 1minggu telah berjalan, Alhamdulillah pembenahan perilaku chaos berkurang banyak pada dirinya.
Diskusi sambil berjalan dan tetap mengalir.
1hal yg sy takuti dari peristiwa kemarin;
Meninggalkan sholat 5waktu dengan cara berbohong, hanya karena ia lebih mementingkan main bersama temannya.
Bagi sebagian orang mungkin masih memaklumi karena anak2. Tapi ketika ia sudah bisa diajak berdialog tentang keTuhanan artinya dia sudah mengenal Tuhannya.
Sementara menurutku, "dalam islam", sholat lah tali penghubung antara Tuhan dengan Makhluk nya.
Karena bagaimanapun, hanya IA yang mampu membimbingnya dibanding kami orang tua nya
#Sepenggal pesan Sholat dari ibumu#
Sholatlah Untuk dirimu Nak...
Semoga akan kau ingat peristiwa besar hari ini.
Bahwa kebohongan bakal meruntuhkan segalanya.
Apatah lagi yg kau bohongi adalah Tuhanmu.
Aku lebih takut kala kau meninggalkan sholatmu, dan tak mengenal Tuhanmu dibanding prestasi besar apapun di dunia ini.
Mungkin sholat bukanlah cara jitu mengenalkan tanda-tanda keberadaan Tuhanmu.
Tapi ketika kau mengulangi dan mengulanginya lagi.
Hatimu akan menyampaikan pada DiriNya.
Yang bakal membimbing perjalanan hidupmu kelak
Karena satu saat ibumu akan tua dan mati.
Hingga tak ada seorangpun yg mengingatkan untuk menekuk lututmu ke bumi.
No comments:
Post a Comment