Wednesday, September 7, 2016

Jarak dan Kecepatan



Jarak dan Kecepatan
Di rumah, kami punya beberapa peta. Dari peta dunia, jawa, sampai cuma lingkup Kab. Sragen. Tapi jangan tanya ya, itu peta banyak yg pada sobek sana-sini, dan terpaksa harus dilakban berulangkali sampai terkadang harus ada pemotongan


 πŸ˜
Minggu kedua kemarin reka lagi asyik2nya bayangin perjalanan ke tempat teman ayahnya sampai ke rumah mbah. Tak lupa ia mencari peta dimana letak sepupunya yg di Jakarta.
Kalo dulu mereka belajar peta lewat film2 kartun. Dimana letak negaranya Masha, Doraemon, Pororo, Pinguin Madagaskar, sampai Si monyet curious George, dan yg terakhir Upin Ipin dan Bo bo Boy.
Setidaknya mereka tahu dulu.
πŸ˜„πŸ˜„ mulai deh, nglantur kemana2....
Waktu dia tanya, "berapa meter, ummi? Jarak ke rumah mbah dari sini?" tanyanya
"Lama apa nggak?"
Saat itu qku mulai berpikir, ini dua pertanyaan yang berbeda. Dan aku bingung mau jelaskan darimana.
"Coba, mbak reka jalan dari sini sampai ke depan lemari itu"
dia mulai lakukan, dan balim lagi.
"Coba sekarang lari dari sini ke sana"
dia mulai lakukan.
Aku jadi mulai berpikir, untuk bisa membedakan kecepatan antara jalan dan lari dia kan harus butuh bukti kongkret?
Saat itu aku gunakan stopwatch, untuk mengetahui perbedaan waktu dengan jarak tempuh yg sama, yakni sekitar 7-8 ubin. Dengan waktu... sekian detik lebih sekian sekon (maklum, coret2an sudah melΓ yang entah kemana bersama aduk2an kertas potongan2nya Hikam)
Dia minta bergantian denganku, sementara dia yg melihat kecepatan waktu yg bergulir di HP.
Ini ku lakukan berulang-ulang sampai dia mulai paham, apa itu "jarak" dan apa itu "waktu"
Saat mulai bosan, aku mbalik ke soal peta yg dia tunjukkan.
Di mana letak teman2 HS di Yogya, HS solo, rumah mbah dari suami, sampai mbah dari ibuku, dan yg terakhir bude nya yg di Jakarta.
Dan lebih dari luar jawa, "kamu belum punya teman dari luar jawa, mbak Reka" kataku. Semoga bukan hanya dari luar jawa saja ya... luar negeri juga πŸ˜Š
*okeylah.... kita ulur waktu, kenalan dengan peta daerah yg pernah kamu kunjungi, itu dulu. Pikirku.
Begitu mulai familiar dengan kota2 itu, kami lihat jalan mana yg harus di tempuh dengan melihat agenda yg berupa simbol2 garis kecil, yg bagiku cukup pedih di mata&mbruwet πŸ˜„
Aku katakan, kalo kita naik kereta, tentu saja beda dengan jalur yg kita tempuh saat naik mobil/ pun bus, apalagi naik becak πŸ˜„ dia ikutan ngekek.
"Coba ambil benang"
"Buat apa?"
"Sudah.... ambil saja, nanti akan ketahuan jaTri UtamirumTri UtamipatTri Utami Utami berapa,"
Karena garis jalan itu sangatlah kecil (maklum, jalan satu kabupaten, antar kecamatan. Tentu saja dengan skala jawa, sangat kecil)
Dia mulai cari2 alasan ini itu, "okeylah, ummi yg hitung"
Begitu ku dapati panjang benang antar dua kec itu lewat jalan raya,
"Coba ambil penggaris" kataku
Kali ini, aku nggak mau ngitungkan berapa centi2nya, biar dia lihat sendiri. Dan.... dia paham, hitung panjang dengan penggaris itu dimulai dari 0.
(Kenapa ku bilang paham?)
Karena sebelum2nya dia masih bingung cara menggunakan penggaris, kali ini Alhamdulillah dia ngerti.
Begitu angka ku dapat,
Mulai ku cari rumusnya di inet.
Mulai lihat rumus, rasa PD ku spontan meluncur jatuh "syuuuiitt,jleb!"
Oh ya, sebelum itu. Aku tunjukkan apa saja yang dibutuhkan untuk tahu jarak yang sesungguhnya. Yakni Jarak pada peta dibagi skala.
Karena skala sendiri nyampe 5.000.000

No comments:

Perkembangan Amira 2-3tahun

Ledakan perolehan kosa kata terjadi dalam waktu satu tahun belakangan pasca kecelakaan di tahun 2021 Maret 28. Yang sebenarnya d...