Monday, September 3, 2018

Hikam usia 3 tahun

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan luar ruangan  Baru sadar ada foto ini, dia mulai tertarik dengan huruf-huruf di waktu usia yang sangat dini. Bahkan sekitar usia 1 - 1,5tahun dia selalu memintaku menuliskan huruf B dan O ber ulang-ulang. Sampai aku bosan membuatkan huruf itu di papan tulis kecil. Rupanya dia sedang mengeja huruf per huruf kata-kata itu. (Kolam keceh, Taman Pintar Yogya)




Foto bersama keponakan swami. Baru ingat, kalau ambil foto dia harus cepat-cepatan. Tidak bisa disuruh-suruh pasang gaya, boro-boro, karena bakalan cepat bergerak lari dan berpindah tempat.


Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

Dapat share download an game dari salah seorang teman G Kompris, namanya. Ada versi bahasa indonesianya juga. Dan inilah game yang membuat dia bersemangat mengeluarkan satu kata "Hebat" secara jelas dan lugas di usia 4tahun, setelah sebelumnya dia mulai mengeluarkan satu kosa kata "Yyah" (Ayah). Saat ini pula di usia nya yang ke 3, dia bersemangat main puzzle di PC. Karena puzzle yang kita temukan saat itu hanya sedikit, dan itupun gampang lonyot terkena air.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.  Ini adalah yang membuat hari-hariku serasa kacau balau. Kami harus bertempur dengan kecepatan dia menaiki barang yang bisa dinaiki. Dan tidak sekali ia terjatuh, namun uniknya tidak pernah menangis sekalipun itu berdarah sampai dijahit sekalipun kecuali kaget oleh teriakan kakaknya.


Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. Otodidak full ala dia ketika ketemu sepeda. Ngotot tidak mau dipegangi, apalagi dituntun atau di arahkan.

Gambar mungkin berisi: langit, pohon dan luar ruangan Flying fox di atas ketinggian lebih dari 10m, adaloah olah raga yang digandrungi si kakak. Ini adalah yang pertama kalinya Hikam kami perbolehkan naik ini dengan catatan tandem bareng si kakak.


Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.   Gambar mungkin berisi: 3 orang, termasuk Ana Ibrahim
Karena keterbatasan ruang, biaya dan komunitas homeschooling. Sejak mereka masih muda sekali kami sering ajak mereka pergi ke tempat area terbuka semacam persawahan, pegunungan, ataupun hutan dengan kendaraan seadanya yang kami miliki. Karena selain kami belum bisa membeli mobil yang safety dengan anak-anak yang jungkir balik nggak karu-karuan. Kami rasa, motor (alias roda dua adalah kendaraan paling aman buat mereka agar tidak banyak bergerak saat di perjalanan.


Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.  Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
Mampir ke rumah salah seorang teman ayahnya, dan mereka langsung akrab.
(Ngawi)



28 Desember 2013

Semalam habis dari jalan2, Hikam nangis tantrum tidak karuan sepanjang jalan di atas motor. 
nangis nggak karuan sepanjang jalan di atas motor. (tapi syukurnya,kali ini dia nggak mberot mloncat dari motor,kali aja dah sadar kalo loncat dari motor tu sakit : D)
Hanya gara2 mau ngisi bensin sendiri di SPBU,padahal (seperti biasanya,dia buka tutup tangki sendiri,meski kadang rebutan sama kakaknya,itupun kadang kalo nggak enak dg antrian mengular,kita rebut,buka sendiri. Karna pastinya kalo dibuka sendiri lama bgt tu,sementara antrian mengular).
Sepanjang jalan dia nangis kejer nggak karuan sampe rumah.
Begitu berhenti di depan pintu rumah mbah,semakin keras nangis tunjuk2 suruh jalan lagi. Pun dituruti ayahnya,jalan lagi. Nggak tahu berapa menit muter2,sampe akhirnya aq buatkan susu,nangisnya mulai reda meski masih nggriyeng.
Begitu masuk rumah,nangisnya tambah kalap nggak karuan. Begitu q gendong,tangisnya mulai reda lagi,q bawa masuk kamar,dia smakin brontak. Tunjuk2 lagi. Begitu q pakai helm yg dia tunjuki,tangisnya berhenti. Sampe masuk kamar&kipasi dia helm,harus dipake.
Hwahaha... mbahnya ketawa cekikian.
Walah mbah... di rumah,sering banget bgini. Untung ni bukan perumahan,nangis jerit2 baru datang ga boleh lepas helm sudah biasa.
Heeeeh.....?? (repotnya ngasuh Hikam,bikin badan susah gemuk  )


@@@@
21 Desember 2013

Terbayang betapa banyaknya keinginan Hikam yang saya tahan/kekang, yang mungkin saja sebenarnya justru dari situ dia menemukan dirinya.
Memunguti kerikil, ngelus-elus binatang, bahkan anjing yang mengonggong pun dia dekati. Bahkan  tangannya yang sempat robek dan dijahit gara2 digigit Kera pun belum cukup menjadikan dia jera dengan binatang buas.
Kalau kucing dan ayam, sepertinya sudah bukan hal yang aneh lagi bagi dia, karena sering kejar-kejaran ayam dan kucing waktu di tempat mbah.

Sering buka-buka buku di usia sebelum genap 1tahun yang berisi tulisan semua, milik ayahnya dan terakhir aku larang gara2 tesis milik teman ayahnya dipipisi. Lalu aku ganti buku2 bergambar, tapi yang terjadi justru dilempar dan hilang rasa ingin tahunya.
Menjajar/menumpuk segala benda jadi mainan hingga ku tlusur2 baru ketahuan setelah usianya 3,2th kalo dia lihai main puzzle bentuk dan bukan gambar, dan yang sekarang semakin parah, adalah penekannya... aduh ya Allah... Semoga Engkau berikan aku kesabaran dan kekuatan lebih. Rasanya pingin nangis...
Dan terakhir gara-gara itu, dia sepertinya jatuh dari atas lemari buku, kakinya ketingklangan buat jalan. Begitu sholat di tengah malam "DAR!!" bayangan tentang patah tulangnya Reka bikin aku nangis lagi.
Dulu waktu usianya belum genap 1,5th dia pernah melintasi genteng 3rumah tetangga sebelah. Ah, luar biasa mukaku mau diletakkan dimana...
Tapi perlahan pun akhirnya mereka tahu bagaimana Hikam.
Kebayang para ibu2 itu... hah... luar biasa&mereka (ibarat permainan, sudah game) Jadi bicara soal karir, sudahlah, kemasi saja dulu dalam box keinginan atau impian2 di masa lalu.
Pun, aku yakin Allah punya kehendak yang lebih baik dari sekedar karir,
*meringis berkaca2*

No comments:

Perkembangan Amira 2-3tahun

Ledakan perolehan kosa kata terjadi dalam waktu satu tahun belakangan pasca kecelakaan di tahun 2021 Maret 28. Yang sebenarnya d...