Wednesday, November 30, 2016

Konsep umur berkurang



"Ayah, ulang tahun besok ayah mau ngasih kado aku apa?"
"Lha memangnya kenapa?
"Aku kan ulang tahun," jawabnya
"Umurnya berkurang kok malah seneng?"
"Kok berkurang?" 


Thursday, November 17, 2016

Kajian pak Aris I


Al Quran itu seperti obat, yg rasanya pahit. Untuk meminumnya harus dengan air. Di sini yg terpenting adalah obatnya, bukan airnya. Begitu pula dengan belajar Al Quran, katanya kita tdk bisa baelajar Al Quran tanpa hadist dsb. Tapi selama ini yg terjadi malah justru orang belajar macam-macam, tapi malah akhirnya melupakan ayat Al Qurannya.
14:4 =》Allah mengutus seorang rosul dengan bahasa kaumnya.
13:37 =》Setelah datang pengetahuan dan orang itu tetap mengikuti hawa nafsunya, maka Allah lepas tangan.
41:44 =》

Bahasa Tuhan lewat Nurani Anak


Sadar nggak sadar, sebenarnya kadang Allah itu menurunkan seorang anak untuk membenahi akhlak manusia yang buruk. Tahu kenapa??? Lihatlah anak-anak polos yang masih bening itu.
Ini mengingatkan seputar obrolan kami berdua selama di perjalanan ke Pekalongan kemarin.
Bahwa seorang anak ini bisa jadi, adalah sebuah Ujian atau Pengingat diri kita (sebagai orang tua)

Wednesday, November 16, 2016

Cara Bermain Angry Bird ala Hikam

   


Persahabatan Anak dan Orang Tua




Belajar bersosialisasi dengan baik...
itulah yang perlu kamu pelajari nak...
#irama persahabatan ala anak-anak#


Percobaan Asam Amoniak dan Hand Wash


Dari main ke perpus, sampai ke percobaan sederhana.
Cuman pembuatan robotik sederhana yg belum kesampaian.
Meskipun hikam sudah persiapan alat2 sederhana krn menemukan DC motor dari jeroan mainannya. Tapi tetap saja emak belum ada semangat mencari bahan2nya.
#Membangun budaya Belajar itu "menurutku" lebih penting & sportif,ketimbang sebuah nilai#

     

Cas-Cus B.Inggris ala Hikam


Kadang aku ini seperti sedang ditampar dengan keterbatasanku memiliki anak semacam dia. Setelah kemarin bukunya angry bird aq umpetin, krn cara mainnya yg kacau. Sekarang ganti lagi cas cus b.inggris ala dia. Tapi uniknya, dia mau ngomong itu hanya pada kami berdua.
Aku sendiri pasif, dlm berbahasa asing. Termasuk b.arab, dikerucutkan lagi hanya pada ayat. Selain itu, kyaknya otakku nggak mau mrrespon itu. Makanya dulu pernah diketawain sama dosen timteng gara2 blekak-blekuk ðŸ˜„.
"Mom? Who is he?"
"Mom,what's that?"
"This is for you"
"What time is it, mom?"
"Thank's you" sambil nunggu aku ngucapin "your welcome"
dan masih banyak lagi kosa kata2 lainnya yg banyak nggak ku ingat.
Kadang dia keras banget tanya begitu, bikin aku benar2 pingin cari serbet dan lari dari hadapan orang banyak.
Kadang aq pura2 nggak dengar, dan dia makin keras ngomong ðŸ˜‚😭😭.
Sampe aku merasa bersalah lagi ngalihkan perhatian, aku downloadkan lagu-lagu dolanan ala anak-anak seperti lagu jaranan dkk. Yo pastinya dia hafal, lha wong kakaknya lebih cepat nangkep lagu2 jawa itu ketimbang dialog b.asing.
Sampe kadang mungkin reka agak gimana dengan hikam.
"Kok hikam ngomongnya b.inggris terus to Mi?"
"Biarin aja daripada main ketapel ala angry birds, pusing kita lihatnya"
Memiliki anak-anak seperti ini kadang bukannya kita sibuk mau mencarikan kegiatan biar bisa ini dan itu. Tapi justru kita nya yang dibikin sibuk, dipaksa belajar ini dan itu untuk mengatasi hausnya dia akan hal-hal yang ingin dia pelajari.
Masalahnya kalau tidak,,, ini akan jadi masalah besar lagi buat kami. Selain geraknya buanyakk... dia jadi gampang tantrum.
Satu hal yg ku antisipasi betul, "Hormatilah orang lain le. Kecuali mereka merampas hak privasimu"
Kadang ujungnya dia seperti frustasi sendiri menghadapi dirinya sendiri.
Itulah barangkali yang selalu dipesankan seorang ibu dari grup Gifted.
"Biarkan anak-anak itu tumbuh dengan polanya sendiri mbak"
"Dia hidup di dunia ini saja sudah kesulitan mengatasi dirinya sendiri, apalagi kalau kita suruh ikuti pola ini dan itu"
Njuk terus anak ini mau tak apakan Ibu.... ðŸ˜­ðŸ˜­

Kamus Kata


A'la : rinci.
55/6;
ÙˆَٱلنَّجۡÙ…ُ Ùˆَٱلشَّجَرُ ÙŠَسۡجُدَانِ
yang menunjukkan bahwa bintang dan pohon pun sebenarnya bergerak
Mengapa bergerak?


Lomba Mewarnai dari Reka


Tiba-tiba saja kemarin bilang. "Aku mau ngadakan lomba mewarnai, ummi"
"Yaa, terserah"
Begitu keluar dari kamar mandi.
"Jeng-jeng....!" print out an sudah setumpuk di atas printer.
Sorenya pulang-pulang laporan
"Nanti hadiahnya apa ya, ummi?
"Weiikkk??!"
"Mbak reka yang ngadain lomba yo hadiahnya mbak reka sendiri to yo...,"
"Memangnya punya uang?"
"Yang 50rb dikasih mbah itu?
Wadooo.... simalakama ni.
Kata x nanti kalo menang aku katanya suruh buatin slime.
"Yeee...?"
Hari ini, begitu dia siap2 berangkat les teman-temannya sudah datang.
"Yadouu??"
"Bentar ya, aku tak berangkat sik" katanya
Sekarang mereka sudah pada ngumpul di rumah pojok komplek.
Depan pintu pagar ditulisi dengan lembaran kertas
"Buka jam 11. Tutup jam 3"
😄😶
Dari luar aq dengar keributa salah seorang anak.
"Biarin kamu mau ikut lomba atau nggak! Pokoknya nanti kalau dapat hadiah, aq nggak mau bagi2"
Nah?? Dalah??? MATENG AKU
😅
#Anak-anak selalu punya cara sendiri ber Ekspresi#
Ada yang pernah ngalami hal yang sama??

Kamus Al Qur'an "Qoulan"


Dalam Al Quran banyak dijumpai konsep kata. 
Ada qaulan ma'rufa, qaulan karima, qaulan sadida, qaulan tsaqila, qaulan baligha, qaulan layyina, qaulan adzima, dan lain sebagainya. Artinya, konsep kata begitu pentingnya sehingga Al Quran memaparkannya dalam berbagai ragam konsep.
Tentu saja, masing-masing konsep tersebut menunjuk pada suatu makna tertentu. Beberapa contoh ingin dikemukakan di sini. Misalnya, setiap ujaran yang mengandung penentangan yang nyata terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya adalah qoulan adzima.
"Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar dosanya. Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi peringatan-peringatan, agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari dari kebenaran." (QS. Al Isra : 40-41)
Termasuk jenis qaulan adzima adalah setiap ujaran kebencian (hatespeech), atau ujaran yang mengandung permusuhan dan penipuan. Apalagi di era digital dan arus informasi yang sangat terbuka, orang zaman ini begitu mudah mengakses informasi.
Maka, di media sosial, jika orang hanya menggunakannya untuk menumpahkan fitnah, caci-maki dan menyebarkan ujaran-ujaran yang justru semakin menjauhkan manusia dari jalan Allah, maka hal tersebut termasuk jenis qaulan adzima, yaitu perkataan yang mengandung dosa besar.
Ada lagi konsep kata yang disebut qoulan sadida. Yaitu suatu perkataan yang lugas, langsung ke inti masalah dan mencerminkan kejernihan berpikir dari penuturnya. Atau dalam istilah Inggris disebut 'straight to the point'.
Dalam konteks budaya Nusantara, qaulan sadida lebih mungkin dipraktekkan oleh suku Batak, Bugis atau Madura yang umumnya jika berbicara lugas dan to the point tidak basa basi.
Ada lagi jenis qaulan layyina, yaitu perkataan yang lembut namun mengandung nasehat. Biasanya dipraktekkan oleh suku Jawa dan suku Sunda atau orang tua kepada orang usianya di bawahnya sebagai bentuk nasehat.
Dalam Al Quran, qaulan layyina digunakan untuk menasehati pemimpin yang dzalim, sebagaimana Musa dan Harun menasehati Firaun.
"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."
(QS. Thaha : 44)
Hampir sama dengan qaulan layyina adalah qaulan baligha. Yaitu kata-kata yang jelas dan menyentuh hati pendengarnya. Para dai atau ulama dalam menyampaikan risalah dakwah harus jelas dan harus dapat menyentuh hati pendengarnya. Setiap tausiyah mereka adalah bagian dari qaulan baligha.
Ada pula yang disebut dengan qaulan tsaqila, yaitu kata-kata yang berbobot dan bijaksana dari seorang ahli hikmah. Artinya, qaulan tsaqila biasanya memuat sebuah konsep pemikiran yang mendalam dan memiliki bobot baik secara intelektual maupun spiritual.
Qaula tsaqila oleh Al Quran lahir dari sebuah proses pendekatan diri kepada Allah. Yaitu dengan memperbanyak shalat malam, membaca Al Quran, berdzikir dan bersabar menghadapi cobaan hidup. Para ulama atau para wali Allah yang telah mencapai maqom ini, maka saat berbicara perkataannya pasti berbobot dan berisi.
Demikianlah sekedar beberapa contoh saja. Sebab, jika dikupas satu per satu di sini tentu tidak memadai. Yang ingin ditekankan di sini adalah bahwa Islam melalui kitab sucinya, Al Quran, memaparkan konsep kata yang begitu luas.
Dengan kata lain, Islam memandang penting setiap ujaran manusia. Maka, tidak boleh ada orang berujar atau bertutur yang menyimpang dari kebenaran dan menimbulkan kegaduhan serta perpecahan.
Karenanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam pun bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik atau (jika tidak bisa) maka hendaknya ia diam."
(HR. Bukhari & Muslim)
Rasulullah saw hanya memberi dua pilihan: berkata yang baik atau diam. Artinya, jangan sampai ujaran dan perkataan kita tidak baik.
Senada dengan itu, dalam pepatah Arab disebutkan bahwa: "Keselamatan seseorang terletak pada menjaga lisannya." Dan di sosmed dalam hal ini bisa dimaknai terletak pada jarinya.
Sayangnya, hari ini kita saksikan kegaduhan luar biasa karena ada orang yang tidak bisa menjaga lisan ataupun jarinya dan tidak mau diam. Maka, bagi kaum muslimin seyogyanya berkatalah yang baik atau diam jika ingin selamat.

Thursday, November 10, 2016

Percobaan Sederhana

  Percobaan Soda Kue dan Alkohol 75% yang "tidak menghasilkan reaksi" kata Reka, lalu kembali seperti percobaan biasanya, ditambah dengan Asam Sitrat. Jadilah Asam sitrat ketemu Soda Kue, kembali bereaksi. Karena asam sitrat nya sedikit, ditambahlah Asam Ammoniak dengan jumlah satu sendok. Balon ini kembali membesar.


 Percobaan ini adalah Hand Wash yang dibakar. Dalam beberapa kali percobaan yang ditunjukkan di Youtube sebenarnya ini api bisa dipegang dengan cara mengoleskan Hand Wash terlebih. Tapi berhubung saya sendiri nggak berani mengambil resiko untuk anak-anak, jadilah kami hanya mencoba membakarnya saja (dan ternyata memang terbakar). Dan lalu ketika kami mencoba mengucuri tulang belulang, api tetap tidak membuat tulang belulang itu terbakar seperti halnya ketika tulang belulang itu kami bakar dengan kertas atau ranting kayu.



Perkembangan Amira 2-3tahun

Ledakan perolehan kosa kata terjadi dalam waktu satu tahun belakangan pasca kecelakaan di tahun 2021 Maret 28. Yang sebenarnya d...